Regenerasi Organisasi Adalah Ksatria
Foto Istimewa: Organisasi Pelajar NU |
Organisasi adalah jembatan bagi manusia untuk menuju keterbentukan dan penemuan jati diri bagi manusia. Organisasi adalah jalan yang dilewati manusia organisatoris dengan segala dinamika dan perkembangannya. Di organisasi manusia ditempa dan dari situ mereka bertransformasi menjadi kader.
Kader merupakan asset organisasi agar organisasi tetap eksis dan bermanfaat bagi calon kader selanjutnya. Secara implisit kader yag sedang berproses di organisasi juga merupakan bentuk kontribusi organisasi kepada masyarakat. Artinya seluruh organisasi hakikatnya sedang menjalankan kewajiban sebagai anak bangsa, yakni bermanfaat bagi masyarakat. Kecuali jika terdapat organisasi yang mengembangkan potensi masyarakat lantas bertujuan untuk menghancurkan masyarakat.
Di organisasi tidak ada (organisatoris) yang posisinya berada di tingkatan atas- kecuali secara structural- semua memiliki tujuan yang sama, yakni belajar. Para pendahulu organisasi- biasa disebut senior- tidak serta merta sebagai seorang senior (pendahulu). Mereka dahulu juga pernah menjadi kader. Kader yang pernah dikader oleh kader yang sebelum mereka. Begitu ke belakangnya. Semua itu berkesinambungan, dan seterusnya seperti itu.
Ada sebuah kalimat yang umum yang perlu kita pikirkan maknanya, yaitu “kesuksesan organisasi periode ini dilihat dari bagaimana kinerja periode selanjutnya”. Artinya dalam satu periode sebuah organisasi- khususnya organisasi pengkaderan – merupakan proses pengkaderan untuk periode selanjutnya. Jadi, sukses atau tidaknya periode dapat dilihat ketika periode selanjutnya berjalan sampai selesai. Begitu seterusnya. Jika kinerjanya lebih baik dari periode kemarin, artinya periode organisasi sebelumya dalam dikatakan sukses, begitu juga sebaliknya.
Bacalah: Sejarah Singkat IPNU di Indonesia
Hal tersebut membuktikan bahwa regenerasi merupakan gerombolan ksatria dalam organisasi. Mereka dengan penuh semangat membara berusaha keras menjadi lebih baik dari periode sebelumnya- dalam hal ini adalah pengkaderan atau kinerja; kreasi, inovasi, dan sebagainya – secara tidak langsung merupakan upaya penyelamatan organisatoris periode sebelumnya, bahwa periode sebelumnya sukses dalam mengkader dan menciptakan organisatoris-organisatoris sesungguhnya setelah mereka demisioner.
Regenerasi selanjutnya pun juga memiliki tanggung jawab dalam mengkader dan menciptakan ksatria-ksatria selanjutnya guna menyelamatkan diri mereka dari “kegagalan periode”. Namun di sisi lain setiap periode punya masanya dan khasnya masing-masing. Visi yang dijadikan fokus pimpinan sebuah organisasi pun dalam setiap periode juga berbeda. Bukan hal yang salah jika kinerja periode ini lebih buruk daripada periode selanjutnya. Karena masing-masing periode memiliki masanya masing-masing dan visi ketua juga berbeda, yang memungkinkan antar periode ini dan selanjutnya memiliki kelemahan dalam suatu aspek dan kelebihan di aspek lainnya.
Jadilah organisatoris walaupun terseok-seok!
1 Response to "Regenerasi Organisasi Adalah Ksatria"
Mantab
Post a Comment